suatu hari Muhammad bin Himyar pergi berburu, tiba2 dia dihadang oleh seekor ular.
" Hai Muhammiad bin Himyar, tolong aku dari kejaran musuhku, dia
tidak jauh dari belakangku." katanya. Muhammad bin Himyar bertanya "dari
golongan siapakah enkau?"
" dari golongan nabi Muhammad" jawab si ular.
ketika Muhammad bin Himyar menyuruhnya bersembunyi di balik bajunya
si ular berkata " demi Allah, kalau aku bersembunyi disitu, musuhku akan
tahu." katanya.
"lalu dimana aku harus menyembunyikannmu?"
" di dalam perutmu"
" aku takut kau akan membunuhku" kata Muhammad bin Himyar.
"demi Allah aku tidak akan membunuhmu" kata ular sambil masuk ke perutnya.
beberapa saat kemudian datanglah seorang lelaki yang memegang pedang " apalkah kau melihat musuhku?? seekor ular."
" tidak." jawab Muhammad bin Himyar, walau dengan berat hati
berbohong. ketika orang itu sudah pergi maka ia menyuruh si ular keluar
dari perutnya. "keluarlah, musuhmu sudah pergi."
ular itu menjawab " hai Muhammad bin Himyar, lupakah kau
permusuhanku dengan adam hingga aku di keluarkan dari surga? mengapa kau
berbuat baik pada orang yang curang dan tidak mengenal budi pekerti?"
" jika ingin membunuhku, berilah aku kesempatan untuk mengatur
tempat matiku," kata Muhammad bin Himyar, ia pun berdoa. lalu datanglah
seseorang yang berbau harum dan berkata, "wahai saudaraku, apa yang
membuat wajahmu pucat??"
Muhammad bin Himyar menceritakan semua, orang itu menyuruh Muhammad
bin Himyar mengunyah daun yang dibawanya, ketika daun tertelan perutnya
terasa mulas, setelah buang air besar keluarlah potongan2 ular itu.
dan orang itu berpesan " Hai Muhammad bin Himyar, tetaplah berbuat
baik karena itu akan menghindarkanmu dari kejahatan dan kebinasaan."
******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar