Sabtu, 09 Maret 2013

Perjalanan, nol kilometer.


 

hari ini kami mengitari pulau,
menerobos mendung pekat, diguyur hujan, deras, dingin,
membiru telapak kaki, terantuk batu, terjerembab lumpur, kubangan tambak, sawah,
beruntung matahari masih menyisakan senyumnya,
hingga merekahlah senyum kami,
merebahkan diri kami dipantai,
mencumbui pasir, menghirup wangi segar dedaunan,..

hari ini kami belajar,
tentang kepiting, tentang udang, tentang ikan, tentang burung,
tentang padi yang diairi air asin, tentang daun kali-kali,
tentang api-api, tentang bangko, tentang kayu yang membatu,
tentang hutan Bakau yang menjadi petak-petak
tentang kuburan yang terangkat dan tulang yang berserak  oleh ombak
tentang tetes hujan yang ditampung untuk minum,
tentang sanak saudara kami, yang tinggal diujung semenanjung,
tentang kolong rumahnya yang berisi pembalut orang dewasa,
ada popok, ada pembungkus sabun mandi, sampo dan rinso,
yang semua itu bukan sampah mereka,
itu sampah kita, yang kita kirim setiap hari
yang dengan lapang dada mereka terima, terkadang masuk kerumahnya jika bulan sudah bundar, jika air pasang tinggi,..

hari ini kami belajar, banyak sekali,
belajar di dusun paling ujung,
dusun diujung semenanjung, yang jarang sekali orang mau berkunjung.
karena jarak, karena waktu, karena tak ada jalan yang bisa membawa orang kemari kecuali ingin,..kecuali mau,..


terimakasih Kuri Caddi,
Nisombalia, Maros.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar